Rabu, 16 Maret 2011

tentang soflens





kawand....berikut q jelasin ya tentang soflens

Cara memasang soflens:
1. Pastinya tangan harus steril. Jangan ada kotoran, sisa makanan, sisa lotion dan lainnya menempel pada tangan kita. Pastikan tangan kering.
2. Simpan soflens pada tangan kita, berik cairan softlens secukupnya dan gosok-gosok perlahan agar taka ada kotoran yang menempel pada soflens.
3. Simpan soflens di ujung lengan, pastikan bahwa softlens tidak terbalik.
4. Simpan langsung di kornea mata secara perlahan atau biarkan menempel di bagian putih mata Anda lalu kedipkan sekali.
5. Soflens pun kan terpasang dengan benar.
Cara melepas soflens:
1. Pastikan tangan steril dan kering.
2. Gunakan jempol dan telunjuk untuk memegang soflens yang ada pada kornea mata.
3. Capit secara perlahan hingga soflens terangkat.
Janganlah gugup, pasti kita bisa.
Keunggulan yang aku rasakan:
1. Aktivitas menjadi bebas.
2. Tak ada beban yang menempel pada wajah.
3. Tidak ada orang yang tahu kalau aku pake soflens (khusus bening).
Kekurangan yang aku rasakan:
1. Harus selalu melindungi mata saat berkendaraan menggunakan sepeda motor.
2. Mata kadang terasa lelah bila kita memakai softlens terlalu lama.
Bahaya yang mungkin ditimbulkan:
1. Bila tangan kita tidak steril maka kita akan iritasi.
2. Bila kita jorok, soflens dapat dengan mudah menjadi tempat tinggal jamur dan bakter yang akan menyebabkan kita iritasi.
3. Saya pernah membaca artikel pada sebuah blog yang intinya adalah JANGAN MELIHAT BARA API SAAT KITA MEMAKAI SOFTLENS KARENA API AKAN MEMBUAT SOFLENS YANG TERBUAT DARI PLASTIK MELELEH PADA MATA KITA DAN MENYEBABKAN KITA BUTA TOTAL!

kereeeeennn kaaaannn......

macam soflens...

soflens


SofLens® Contact Lenses

SofLens® is our family of hydrogel contact lenses; time-tested, deposit-resistant material for excellent comfort.  There are choices for almost every type of vision correction, so more people can wear them, including those with astigmatism or presbyopia (the need for readers).

SofLens® For Astigmatism

SofLens® For Astigmatism contact lenses deliver clear, stable vision with a two-week lens for people with astigmatism.

SofLens® Multi-Focal

SofLens® Multi-Focal contact lenses are an alternative to bifocals or reading glasses for people with presbyopia.

SofLens® daily disposable

SofLens® daily disposable contact lenses have an enhanced optical design that creates crisp, clear vision – especially in low light conditions, outstanding all-day comfort, and easy handling.

SofLens®38

SofLens®38 is a soft lens with an ultra-thin design and a time-tested material that provides longwearing comfort.

SofLens®59

Please Note: SofLens®59 contact lenses are not sold in the USA. An excellent alternative you may want to discuss with your eyecare professional is the PureVision® Contact Lens.

Selasa, 15 Maret 2011

FITTING SOFT CONTACT LENS


KEISTIMEWAAN SOFTLENS SECARA UMUM

          Softlens adalah jenis kontak lens yang paling popular digunakan, terhitung 88% digunakan oleh pemakai lensa. Beberapa factor yang membuatnya menjadi popular adalah harganya yang relative murah, dan pemasangannya yang mudah (easy to fitting), dan waktu adaptasi yang lebih cepat.


KONSEP DASAR FITTING

            Tujuan efektif dari fitting softlens adalah untuk mencapai suatu keseimbangan penempatan lensa diatas permukaan bola mata. Kegagalan dalam melakukannya dapat menyebabkan, kerusakan kornea, dan masalah lain yang saling berhubungan. Softlens menggunakan disain semiscleral, menutupi kornea dan permukaan perilimbal scleral.
Dalam pemilihan softlens yang sesuai untuk pasien, petunjuk berikut ini harus diingat:
·        Lensa harus berada di tengah  kornea
·        Lensa menutupi seluruh kornea
·        Lensa harus dapat bergerak  pada mata
          Keratometry reading sangat membantu sebagai titik awal dan berguna sebagai dasar perbandingan. Komputer topograpi kornea menggantikan keratometer dalam fitting kontak lens, karena memberikan informasi yang lebih detil untuk melihat bermacam efek kontak lens didalam mata. Dalam fitting soft lens base curve yang lebih flat lebih baik dari pada base curve yang steep, karena memberikan pergerakan lensa yang cukup. Idealnya soft lens bergerak dengan kedipan kurang lebih 1 hingga 1.5 mm bila memandang ke depan dan 2 mm bila memandang ke atas. Diameter lensa harus dipilih  kurang lebih 1.5 hingga 2 mm menutupi bagian sclera.
          Fitting lensa yang terlalu ketat dapat menyumbat sisa-sisa metabolisme dan kotoran pada mata sehingga dapat menyebabkan reaksi mata merah akut. Sedangkan lensa yang terlalu flat dapat menyebabkan melipatnya bagian pinggir lensa. Secara klinis kenyamanan adalah indicator terpenting dalam fitting lensa. Lensa yang terlalu longgar kurang nyaman terutama pada saat pemasangan. Lensa yang steep cenderung kurang nyaman setelah dipakai beberapa lama.
          Masalah penglihatan  yang sering timbul dalam fitting soft lens umumnya adalah:
·        Fitting lensa terlalu steep: Pasien akan melaporkan penglihatan jelas dengan kedipan dan menjadi buruk sesaat setelah lensa bergeser dari pusat.
·        Fitting lensa terlalu flat: Pasien akan melaporkan penglihatan kabur setelah berkedip dan cepat berganti jelas kembali. Penglihatan tidak stabil dan lensa tidak nyaman dipakai.
·        Residual astigmatisme yang disebabkan oleh silinder kornea: Pasien akan melaporkan penglihatan yang kurang jelas.
·        Cylinder yang tinggi: Pasien dengan cylinder tinggi tidak cukup terkoreksi dengan softlens.
·        Cylinder yang tidak diinginkan: Pasien yang memiliki cylinder kornea yang tinggi  dan bentuk soft lens yang berubah menyebabkan cylinder yang tidak diharapkan.
·        Lensa menyebabkan kerusakan kornea: Soft lens dapat menyebabkan topograpi kornea berubah untuk pemakaian jangka panjang. Hal ini akan menghasilkan perubahan penglihatan.
·        Lensa dilapisi oleh kotoran / debris.



PEMILIHAN PARAMETER LENSA UNTUK FITTING

          Ada 3 prinsip parameter dalam fitting soft lens agar dicapai kenyamanan dalam pemakaian.
1.     Total diameter
2.     Back optic zone radius (BOZR)
3.     Back vertex power
          Dalam praktek total diameter lensa yang digunakan umumnya 2 mm lebih besar dari diameter iris (Horizontal Visible Iris Diameter/ HVID) berkisar antara 14 hingga 14.5 mm. Jadi bila seseorang memiliki diameter iris 12 mm maka diameter lensa yang digunakan adalah 12 mm  +  2 mm, yaitu  14 mm.
          BOZR yang biasanya dipilih adalah  0.6 hingga 0.8 lebih flat dari nilai rata-rata kelengkungan kornea yang diukur dengan keratometer. Jika BOZR  terlalu flat  maka centrasi lensa pada kornea akan buruk,jika lensa terlalu steep, lensa tidak akan nyaman dipakai.
Contoh:  hasil  K reading  7.65 mm, maka basecurve yang digunakan adalah
                            7.65 mm  +  0.6 mm  =  8.2 mm
Karena softlens relative tipis dan nyaman dipakai menempel dimata maka beberapa merek softlens hanya menyediakan  satu atau dua base curve, umumnya adalah 8.6 mm atau 8.4 mm.
          Back vertex power (BVP), diperhitungkan dari hasil koreksi kacamata. Ini dilakukan untuk ukuran koreksi yang lebih besar dari 4.00 D. Adapun rumus untuk BVP adalah: 
          F =  Fv / (l – d.Fv),
F   = Back vertek  power dari kontak lens  (D)
Fv = Back vertex power kacamata (D)
D  = vertex distance (dalam meter).   

Contoh :
Ukuran kacamata -8.00 D dgn jarak vertex 12 mm. Maka ukuran  akan menjadi :
F =  -8.00                       = -7.33 D
     1-(0.012) (-8.00)



EVALUASI FITTING SOFTLENS

          Sentrasi adalah masalah yang penting dalam fitting softlens. Fitting yang baik adalah bila softlens menutup rata pada semua meridian sclera. Jika terjadi desentrasi maka lensa harus kembali dalam satu detik. Pergerakan lensa diukur sebagai perubahan posisi vertical lensa sebelum dan sesudah kedipan normal. (gambar 10.3A  dan  B). Secara klinis penilaian fitting menurut pengamatan Young (gambar 10.4)
·        Pergerakan yang kurang bila lensa bergerak < 0.1 mm.
·        Pergerakan yang berlebih bila lensa bergerak > 1.0 mm.
·        Fitting yang baik adalah bila lensa bergerak sekitar 0.3 mm.
          Mires keratometer dapat digunakan untuk memeriksa bagian depan permukaan soft lens untuk mendeteksi adanya distorsi pada lensa. Mires yang terlihat tidak beraturan menggambarkan adanya  ketidaknormalan pada fitting lensa. Keeler Tearcsope juga dapat digunakan untuk memastikan cukup basah tidaknya soft lens diantara kedipan (Gambar 10.5A  dan  B)
.


LAPISAN AIR MATA DAN EFEK KEDIPAN PADA FITTING

          Pergerakan lensa merupakan pengaruh dari adanya interaksi antara lensa dan kelopak mata atas melalui lapisan air mata. Cairan air mata diatas dan dibawah lensa dapat saling mempengaruhi melalui sifat peresapan materi softlens, yang dikenal sebagai water flow conductifity. Jika sebuah softlens kekurangan water flow conductivity maka lensa tersebut akan menjadi kering dimata.
          Pertukaran air mata dan lapisan air mata diatas lensa dapat dievaluasi secara klinis menggunakan penyinaran dengan biomicroscope.  Pembesaran yang tinggi (30x atau lebih) sudut pengamatan yang luas (>60˚), celah penyinaran yang sempit (0.1 mm).
           


FREKWENSI PERGANTIAN

            Biasanya softlens diganti dalam jangka waktu satu tahun. Namun beberapa pasien ada yang menunda penggantian lensa lebih lama, sehingga mengakibatkan lensa menjadi kotor oleh deposit kotoran pada lensa..
          Di Amerika mayoritas  pengguna softlens menggunakan disposable lensa yang diganti tiap 1 hingga 2 minggu. Sedangkan di Eropa lebih sering menggunakan lensa disposable 1 bulan.. Lensa disposable (sekali pakai) lebih nyaman dipakai karena lebih bersih dan memiliki nilai rendah sebagai penyebab komplikasi. Lensa disposable juga membantu bagi pemakai yang alergi dan bagi mereka yang memakai softlens hanya sewaktu-waktu dan untuk keperluan khusus.





KOMPLIKASI  SOFTLENS

          Komplikasi timbul dari masalah – masalah yang khusus. Komplikasi ini merupakan akibat dari masalah pemakaian dan perawatan lensa. Radang mata yang mengakibatkan mata merah / Contact Lens Associated Red Eye (CLARE), hypoxia yang disebabkan lensa terlalu ketat, dan keratitis, peripheral neovaskularisasi. Superficial Punctate Keratitis (SPK) dapat  timbul  karena lensa yang lebih besar.
          Karena softlens relative stabil dan sedikit bergerak dalam penglihatan lurus, gerakan kelopak mata yang konstan dan berulang – ulang pada lensa dapat menyebabkan  kerusakan akibat tekanan pada lensa.
          Softlens terbuat dari bahan inorganic dan tidak menyebabkan respon alergi. Meskipun demikian produk perawatannya dapat menyebabkan alergi, seperti thimerosal yang sering menyebabkan mata merah pada pemakai yang alergi.. Reaksi yang ditunjukkan biasanya adalah gatal.


PERAWATAN SOFTLENS

            Saat ini larutan pembersih softlens lebih nyaman mudah digunakan. Larutan surfactant dan enzymatic cleaner  sangat berguna untuk membersihkan softlens bagi pemakai yang memiliki alergi. Penggosokan dengan tangan pada permukaan softlens juga sangat penting meskipun saat ini banyak produk  mencantumkan “ no – rub just rinse”.
          Ketidakpatuhan pasien juga sangat penting dalam perawatan softlens. Berbagai studi telah membuktikan bahwa ada ikatan antara ketidak patuhan pasien dalam mengikuti petunjuk perawatan softlens dengan pertumbuhan microba yang dapat menyebabkan keratitis.
         



**************

Oleh : Diah Astuti / Refraksionis Optisien 

FITTING SOFT CONTACT LENS


KEISTIMEWAAN SOFTLENS SECARA UMUM

          Softlens adalah jenis kontak lens yang paling popular digunakan, terhitung 88% digunakan oleh pemakai lensa. Beberapa factor yang membuatnya menjadi popular adalah harganya yang relative murah, dan pemasangannya yang mudah (easy to fitting), dan waktu adaptasi yang lebih cepat.


KONSEP DASAR FITTING

            Tujuan efektif dari fitting softlens adalah untuk mencapai suatu keseimbangan penempatan lensa diatas permukaan bola mata. Kegagalan dalam melakukannya dapat menyebabkan, kerusakan kornea, dan masalah lain yang saling berhubungan. Softlens menggunakan disain semiscleral, menutupi kornea dan permukaan perilimbal scleral.
Dalam pemilihan softlens yang sesuai untuk pasien, petunjuk berikut ini harus diingat:
·        Lensa harus berada di tengah  kornea
·        Lensa menutupi seluruh kornea
·        Lensa harus dapat bergerak  pada mata
          Keratometry reading sangat membantu sebagai titik awal dan berguna sebagai dasar perbandingan. Komputer topograpi kornea menggantikan keratometer dalam fitting kontak lens, karena memberikan informasi yang lebih detil untuk melihat bermacam efek kontak lens didalam mata. Dalam fitting soft lens base curve yang lebih flat lebih baik dari pada base curve yang steep, karena memberikan pergerakan lensa yang cukup. Idealnya soft lens bergerak dengan kedipan kurang lebih 1 hingga 1.5 mm bila memandang ke depan dan 2 mm bila memandang ke atas. Diameter lensa harus dipilih  kurang lebih 1.5 hingga 2 mm menutupi bagian sclera.
          Fitting lensa yang terlalu ketat dapat menyumbat sisa-sisa metabolisme dan kotoran pada mata sehingga dapat menyebabkan reaksi mata merah akut. Sedangkan lensa yang terlalu flat dapat menyebabkan melipatnya bagian pinggir lensa. Secara klinis kenyamanan adalah indicator terpenting dalam fitting lensa. Lensa yang terlalu longgar kurang nyaman terutama pada saat pemasangan. Lensa yang steep cenderung kurang nyaman setelah dipakai beberapa lama.
          Masalah penglihatan  yang sering timbul dalam fitting soft lens umumnya adalah:
·        Fitting lensa terlalu steep: Pasien akan melaporkan penglihatan jelas dengan kedipan dan menjadi buruk sesaat setelah lensa bergeser dari pusat.
·        Fitting lensa terlalu flat: Pasien akan melaporkan penglihatan kabur setelah berkedip dan cepat berganti jelas kembali. Penglihatan tidak stabil dan lensa tidak nyaman dipakai.
·        Residual astigmatisme yang disebabkan oleh silinder kornea: Pasien akan melaporkan penglihatan yang kurang jelas.
·        Cylinder yang tinggi: Pasien dengan cylinder tinggi tidak cukup terkoreksi dengan softlens.
·        Cylinder yang tidak diinginkan: Pasien yang memiliki cylinder kornea yang tinggi  dan bentuk soft lens yang berubah menyebabkan cylinder yang tidak diharapkan.
·        Lensa menyebabkan kerusakan kornea: Soft lens dapat menyebabkan topograpi kornea berubah untuk pemakaian jangka panjang. Hal ini akan menghasilkan perubahan penglihatan.
·        Lensa dilapisi oleh kotoran / debris.



PEMILIHAN PARAMETER LENSA UNTUK FITTING

          Ada 3 prinsip parameter dalam fitting soft lens agar dicapai kenyamanan dalam pemakaian.
1.     Total diameter
2.     Back optic zone radius (BOZR)
3.     Back vertex power
          Dalam praktek total diameter lensa yang digunakan umumnya 2 mm lebih besar dari diameter iris (Horizontal Visible Iris Diameter/ HVID) berkisar antara 14 hingga 14.5 mm. Jadi bila seseorang memiliki diameter iris 12 mm maka diameter lensa yang digunakan adalah 12 mm  +  2 mm, yaitu  14 mm.
          BOZR yang biasanya dipilih adalah  0.6 hingga 0.8 lebih flat dari nilai rata-rata kelengkungan kornea yang diukur dengan keratometer. Jika BOZR  terlalu flat  maka centrasi lensa pada kornea akan buruk,jika lensa terlalu steep, lensa tidak akan nyaman dipakai.
Contoh:  hasil  K reading  7.65 mm, maka basecurve yang digunakan adalah
                            7.65 mm  +  0.6 mm  =  8.2 mm
Karena softlens relative tipis dan nyaman dipakai menempel dimata maka beberapa merek softlens hanya menyediakan  satu atau dua base curve, umumnya adalah 8.6 mm atau 8.4 mm.
          Back vertex power (BVP), diperhitungkan dari hasil koreksi kacamata. Ini dilakukan untuk ukuran koreksi yang lebih besar dari 4.00 D. Adapun rumus untuk BVP adalah: 
          F =  Fv / (l – d.Fv),
F   = Back vertek  power dari kontak lens  (D)
Fv = Back vertex power kacamata (D)
D  = vertex distance (dalam meter).   

Contoh :
Ukuran kacamata -8.00 D dgn jarak vertex 12 mm. Maka ukuran  akan menjadi :
F =  -8.00                       = -7.33 D
     1-(0.012) (-8.00)



EVALUASI FITTING SOFTLENS

          Sentrasi adalah masalah yang penting dalam fitting softlens. Fitting yang baik adalah bila softlens menutup rata pada semua meridian sclera. Jika terjadi desentrasi maka lensa harus kembali dalam satu detik. Pergerakan lensa diukur sebagai perubahan posisi vertical lensa sebelum dan sesudah kedipan normal. (gambar 10.3A  dan  B). Secara klinis penilaian fitting menurut pengamatan Young (gambar 10.4)
·        Pergerakan yang kurang bila lensa bergerak < 0.1 mm.
·        Pergerakan yang berlebih bila lensa bergerak > 1.0 mm.
·        Fitting yang baik adalah bila lensa bergerak sekitar 0.3 mm.
          Mires keratometer dapat digunakan untuk memeriksa bagian depan permukaan soft lens untuk mendeteksi adanya distorsi pada lensa. Mires yang terlihat tidak beraturan menggambarkan adanya  ketidaknormalan pada fitting lensa. Keeler Tearcsope juga dapat digunakan untuk memastikan cukup basah tidaknya soft lens diantara kedipan (Gambar 10.5A  dan  B)
.


LAPISAN AIR MATA DAN EFEK KEDIPAN PADA FITTING

          Pergerakan lensa merupakan pengaruh dari adanya interaksi antara lensa dan kelopak mata atas melalui lapisan air mata. Cairan air mata diatas dan dibawah lensa dapat saling mempengaruhi melalui sifat peresapan materi softlens, yang dikenal sebagai water flow conductifity. Jika sebuah softlens kekurangan water flow conductivity maka lensa tersebut akan menjadi kering dimata.
          Pertukaran air mata dan lapisan air mata diatas lensa dapat dievaluasi secara klinis menggunakan penyinaran dengan biomicroscope.  Pembesaran yang tinggi (30x atau lebih) sudut pengamatan yang luas (>60˚), celah penyinaran yang sempit (0.1 mm).
           


FREKWENSI PERGANTIAN

            Biasanya softlens diganti dalam jangka waktu satu tahun. Namun beberapa pasien ada yang menunda penggantian lensa lebih lama, sehingga mengakibatkan lensa menjadi kotor oleh deposit kotoran pada lensa..
          Di Amerika mayoritas  pengguna softlens menggunakan disposable lensa yang diganti tiap 1 hingga 2 minggu. Sedangkan di Eropa lebih sering menggunakan lensa disposable 1 bulan.. Lensa disposable (sekali pakai) lebih nyaman dipakai karena lebih bersih dan memiliki nilai rendah sebagai penyebab komplikasi. Lensa disposable juga membantu bagi pemakai yang alergi dan bagi mereka yang memakai softlens hanya sewaktu-waktu dan untuk keperluan khusus.





KOMPLIKASI  SOFTLENS

          Komplikasi timbul dari masalah – masalah yang khusus. Komplikasi ini merupakan akibat dari masalah pemakaian dan perawatan lensa. Radang mata yang mengakibatkan mata merah / Contact Lens Associated Red Eye (CLARE), hypoxia yang disebabkan lensa terlalu ketat, dan keratitis, peripheral neovaskularisasi. Superficial Punctate Keratitis (SPK) dapat  timbul  karena lensa yang lebih besar.
          Karena softlens relative stabil dan sedikit bergerak dalam penglihatan lurus, gerakan kelopak mata yang konstan dan berulang – ulang pada lensa dapat menyebabkan  kerusakan akibat tekanan pada lensa.
          Softlens terbuat dari bahan inorganic dan tidak menyebabkan respon alergi. Meskipun demikian produk perawatannya dapat menyebabkan alergi, seperti thimerosal yang sering menyebabkan mata merah pada pemakai yang alergi.. Reaksi yang ditunjukkan biasanya adalah gatal.


PERAWATAN SOFTLENS

            Saat ini larutan pembersih softlens lebih nyaman mudah digunakan. Larutan surfactant dan enzymatic cleaner  sangat berguna untuk membersihkan softlens bagi pemakai yang memiliki alergi. Penggosokan dengan tangan pada permukaan softlens juga sangat penting meskipun saat ini banyak produk  mencantumkan “ no – rub just rinse”.
          Ketidakpatuhan pasien juga sangat penting dalam perawatan softlens. Berbagai studi telah membuktikan bahwa ada ikatan antara ketidak patuhan pasien dalam mengikuti petunjuk perawatan softlens dengan pertumbuhan microba yang dapat menyebabkan keratitis.
         



**************

Oleh : Diah Astuti / Refraksionis Optisien

sample softlens...baru sebagiaan kawaaaan

Geo Nudy :                              
geo lens nudy
Geo Nudy Blue
Geo Lens Nudy Blue
Geo Nudy Blue-klik jika ingin perbesar
Geo Nudy Blue-klik jika ingin perbesar
------------------------
Geo Nudy Brown
Geo Nudy Lens Brown
Geo Nudy Brown-klik jika ingin perbesar
Geo Nudy Brown-klik jika ingin diperbesar
Geo Nudy Lens Brown klik jika ingin diperbesar
----------------------------
Geo Nudy Green
Geo Nudy Green Lens
Geo Nudy Green- klik jika ingin perbesar
Geo Nudy Green Lens- klik jika ingin perbesar
Geo Nudy Green - klik jika ingin perbesar
----------------------------
Geo Nudy Grey
Geo Nudy Grey
Geo Nudy Grey- klik jika ingin perbesar
Geo Nudy Grey - klik jika ingin perbesar
Geo Nudy Grey - klik jika ingin perbesar
----------------------------
Geo Nudy Violet
Geo Nudy Violet
Geo Nudy Violet - klik jika ingin perbesar



Geo Nudy Lens Violet